Instagram, salah satu sosial media berbasis gambar terpopuler di dunia. Bahkan Instagram dianggap sebagai layanan berbasis gambar terpopuler melebihi Flickr milik Yahoo! Keutamaannya memang pengunggahan gambar, dan saling berinteraksi dengan sesama pengguna.
Anda bisa menulis caption atau deskripsi gambar, kemudian menambahkan hastag agar dapat ditemukan oleh orang lain serta menambah followers. Namun dibalik kelengkapan dan kemudahan Instagram, ada beberapa hal yang dianggap ‘memuakan’ dari instagram.
Sebenarnya bukan layanan Instagram yang dianggap buruk, namun pengguna-penggunanya banyak yang tidak menggunakan layanan ini dengan bijak. Biasanya ketidakbijakan penggunaan bersifat mengganggu dan tidak layak dipandan. Tentu saja ini bikin malas menggunakan Instagram bagi kita yang penggunaannya normal-normal saja
Nah, kira-kira apa saja 4 hal yang bikin kita malas untuk membuka Instagram:
1. Paid Promote yang Beruntun
Paid promote adalah istilah populer untuk jasa layanan mempromosikan produk maupun jasa melalui sebuah akun Instagram milik seseorang atau milik instansi tertentu. Atau sederhananya adalah jasa promosi lewat Instagram. Biasanya penyedia jasa adalah pemilik akun dengan followers banyak.
Sayangnya, ada cukup banyak akun Instagram penyedia jasa yang kurang bijak dalam melakukan Paid promote. Kasus yang paling sering ada adalah dengan Paid promote beruntun, misalnya 20 postingan iklan dalam waktu 15 menit. Tentu saja ini membuat Home/Beranda pengikut menjadi penuh dengan iklan beruntun.
2. Hastag Palsu
Hastag palsu? apa maksudnya? mungkin Anda pernah mencari sebuah foto dengan keyword dan tentu saja yang muncul adalah foto-foto dengan keyword hastag yang sama dengan yang Anda cari. Misalnya yang Anda cari adalah keyword Surabaya, berharap akan menemukan foto-foto kota Surabaya.
Namun pada kenyataannya Anda malah banyak menemukan foto-foto yang tidak relevan, seperti produk tas, produk baju, produk pemutih atau kosmetik lainnya. Hastag yang tidak relevan ternyata memang sengaja dibuat untuk pemasaran. Namun pada akhirnya malah membuat pengguna lain ‘jengkel’.
3. Tag Tidak Ada Hubungannya Dengan Kita
Pernahkah Anda mendapatkan tanda (tandai/tagging) dari seseorang yang tidak dikenal? Bahkan tidak Anda follow maupun tidak mem-follow Anda. Cukup aneh, setelah di buka ternyata berisi iklan dan promosi. Jual beli followers misalnya, atau penjualan produk-produk tertentu. Beberapa orang merasa sangat terganggu dengan tagging semacam ini. Anda bisa blokir solusinya.
4. Banyak Kepalsuan
Mungkin Anda sering melihat sebuah akun tidak menarik, berisi foto-foto selfie biasa saja namun memiliki followers yang jumlahnya sangat tidak wajar. Ribuan bahkan puluhan ribu, dan selidik demi selidik ternyata itu hanya followers yang dibeli dari jasa penjualan followers. Entah untuk popularitas atau hanya demi mengejar rupiah. Yang pasti followers yang tidak wajar biasanya dipenuhi oleh akun-akun yang tidak aktif bahkan fiktif.