10 Cara Ampuh Mengurangi Risiko Investasi untuk Pemula

Alisa A

Melakukan Diversifikasi Investasi
Foto: Stephen Dawson/Unsplash

Pelajari cara ampuh mengurangi risiko investasi untuk pemula dengan strategi dan tips praktis untuk mencapai tujuan finansial Anda dengan aman.

Investasi merupakan langkah penting dalam mengelola keuangan dan meraih tujuan finansial jangka panjang. Namun, bagi pemula, dunia investasi bisa terasa menakutkan dan penuh risiko.

Memahami cara mengurangi risiko investasi adalah kunci untuk mencapai hasil yang diharapkan tanpa kehilangan modal yang berharga.

Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai cara ampuh yang dapat membantu pemula mengurangi risiko investasi, sehingga mereka bisa merasa lebih percaya diri dalam mengelola portofolio mereka.

Meminimalkan Risiko Investasi

Investasi selalu diikuti oleh risiko yang tak terpisahkan bagi para investor yang ingin mengembangkan modal mereka.

Berdasarkan prinsip “semakin tinggi risiko, semakin tinggi pula keuntungan yang diharapkan,” setiap kesempatan keuntungan selalu diiringi dengan risiko yang sepadan. Berikut ini adalah beberapa langkah efektif untuk mengukur dan mengurangi risiko investasi:

1. Melakukan Diversifikasi Investasi

Melakukan Diversifikasi Investasi
Foto: Stephen Dawson/Unsplash

Salah satu nasihat yang sering diutarakan dalam dunia investasi adalah “Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang.” Nasihat ini menggambarkan pentingnya diversifikasi. Diversifikasi berarti membagi modal investasi Anda ke dalam berbagai jenis aset.

Bayangkan jika Anda memiliki 20 telur dan menaruhnya semua dalam satu keranjang, apa jadinya jika keranjang tersebut jatuh? Semua telur akan pecah.

Sama halnya dalam investasi, sebaiknya Anda tidak mengalokasikan seluruh modal ke dalam satu jenis investasi saja. Dengan membagi dana ke berbagai aset, Anda dapat meminimalisir risiko.

Misalnya, jika Anda memilih investasi reksa dana, ada baiknya membentuk portofolio yang terdiri dari berbagai jenis reksa dana, mulai dari reksa dana pendapatan tetap, pasar uang, hingga saham.

Hal ini membuat nilai portofolio Anda tidak tergantung pada satu produk saja. Jika satu produk mengalami penurunan, produk lain masih bisa menjaga stabilitas dana Anda.

Selain itu, diversifikasi tidak hanya melindungi Anda dari kerugian, tetapi juga meningkatkan potensi keuntungan. Namun, mengelola terlalu banyak jenis aset juga bisa menjadi tidak efisien. Idealnya, pilihlah antara 3 sampai 5 jenis aset yang potensial.

2. Memperpanjang Durasi Investasi

Risiko investasi juga dapat ditekan dengan cara memperpanjang waktu investasi. Performa beberapa jenis saham atau reksa dana biasanya baru akan terlihat setelah berjalan selama 3-5 tahun atau lebih, sering kali memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan trading harian.

Jika Anda tidak memiliki banyak waktu atau belum mahir dalam analisis teknikal, lebih baik fokus pada peningkatan kemampuan analisis fundamental.

Dengan demikian, pilihan investasi Anda bisa lebih terukur dan mengurangi kekhawatiran dalam berinvestasi. Tentukan terlebih dahulu, apakah Anda ingin menjadi investor jangka panjang atau trader harian.

3. Lakukan Analisis Mendalam Sebelum Investasi

Lakukan Analisis Mendalam Sebelum Investasi
Foto: Tech Daily/Unsplash

Kerugian yang sering dialami oleh banyak investor, terutama yang baru dalam dunia investasi, umumnya berasal dari kurangnya pemahaman mengenai pentingnya analisis sebelum mengalokasikan modal.

Para pemula ini cenderung hanya tertarik pada potensi keuntungan yang tinggi tanpa dibekali dengan pengetahuan investasi yang memadai. Untuk itu, kemampuan analisis terhadap aset atau produk keuangan menjadi sangat krusial.

Dalam konteks saham, investor biasanya melakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum memutuskan untuk membeli saham dari suatu emiten.

Analisis fundamental bertujuan untuk memahami profil keuangan dan kinerja perusahaan, sementara analisis teknikal fokus pada pergerakan harga saham melalui berbagai grafik.

4. Batasi Kerugian dengan Strategi Cut Loss

Ada kalanya risiko investasi mengakibatkan nilai modal yang Anda tanamkan menurun. Jika hal ini berlangsung terus menerus, dampaknya bisa sangat merugikan.

Oleh karena itu, para investor perlu mempertimbangkan strategi cut loss, yaitu menghentikan kerugian lebih lanjut dengan cara menjual aset yang terdampak. Meskipun keputusan untuk cut loss bisa jadi berat, langkah ini diambil untuk melindungi sisa dana yang masih ada.

Untuk menghindari situasi yang memaksa Anda melakukan cut loss, sangat disarankan untuk melakukan analisis yang mendalam sebelum membeli suatu produk investasi agar risiko bisa diminimalisir.

Dengan pemahaman yang baik tentang produk dan kinerjanya, Anda akan lebih mampu menilai apakah penurunan harga suatu saham yang memiliki fundamental yang solid benar-benar memerlukan tindakan cut loss atau tidak.

5. Gunakan Dana Tidak Terpakai Untuk Investasi

Gunakan Dana Tidak Terpakai Untuk Investasi
Foto: Towfiqu Barbhuiya/Unsplash

Salah satu kunci penting dalam mengelola risiko investasi adalah penggunaan dana tidak terpakai atau yang sering disebut dengan uang dingin. Uang dingin adalah dana yang tidak akan dibutuhkan dalam waktu dekat, atau dengan kata lain, dana yang bersifat menganggur.

Menggunakan dana operasional sehari-hari untuk investasi merupakan kesalahan besar. Fluktuasi harga aset bisa menyebabkan nilai uang turun dalam jangka pendek, sehingga sangat berisiko jika menggunakan uang yang seharusnya dipergunakan untuk kebutuhan mendesak.

Jika Anda terpaksa menggunakan uang tersebut dan membutuhkannya kembali dalam waktu dekat, Anda mungkin akan terpaksa menjual aset meskipun dengan harga lebih rendah.

Dengan volatilitas tinggi, harga aset dapat berubah secara drastis dan cepat, yang mungkin memaksa Anda untuk melakukan cut loss, dan hasilnya bukan keuntungan yang diperoleh, melainkan kerugian dan kehilangan sebagian modal.

6. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Jika portofolio investasi Anda tiba-tiba menunjukkan kerugian dan terdapat potensi kerugian yang belum terealisasi yang signifikan, sebaiknya jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk menjual dengan kerugian atau melakukan cut loss.

Dalam dunia investasi, fluktuasi nilai adalah hal yang normal. Tidak setiap penurunan harus dijawab dengan aksi jual rugi untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Teliti dan cari tahu terlebih dahulu penyebab dari penurunan nilai portofolio Anda.

Apakah disebabkan oleh faktor eksternal seperti perubahan kebijakan perusahaan, laporan keuangan yang buruk, atau bahkan kejadian yang tidak terduga seperti bencana alam?

Beberapa investor bahkan memanfaatkan kondisi pasar yang sedang jatuh sebagai kesempatan untuk membeli aset dengan harga diskon.

Oleh karena itu, persiapkan diri Anda dengan pengetahuan yang memadai dan lakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk menjual dengan rugi atau bahkan menambah investasi.

7. Melakukan Switching

Melakukan Switching
Foto: Firmbee.com/Unsplash

Switching adalah strategi yang bisa digunakan untuk meminimalisir risiko dalam berinvestasi. Misalnya, jika instrumen investasi yang Anda pilih saat ini sedang mengalami kerugian, bisa dipertimbangkan untuk menggantinya dengan instrumen yang memiliki performa lebih baik.

Sebagai lanjutan dari poin 3 tentang manajemen risiko, penting untuk meninjau kembali seberapa besar toleransi kerugian yang dapat Anda terima. Berinvestasi memang memerlukan waktu dan pembelajaran yang berkelanjutan.

Jika Anda merasa tidak memiliki cukup waktu untuk mengelola investasi secara mandiri, pertimbangkan untuk menggunakan jasa profesional.

Di Arkana, kami memiliki tim yang dapat membantu Anda memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Menentukan waktu yang tepat untuk mempertahankan atau mengganti instrumen investasi, kapan harus melakukan cut loss atau menambah investasi, memerlukan perhitungan yang cermat. Ingat, melakukan investasi sekecil apa pun selalu lebih baik daripada tidak berinvestasi sama sekali, karena Anda tidak akan pernah tahu dampak positif apa yang dapat Anda capai dengan investasi yang Anda lakukan hari ini.

8. Manajemen Risiko

Manajemen risiko bertujuan untuk mengatur tingkat risiko sehingga Anda tidak terus-menerus merasa cemas dalam berinvestasi. Dengan kata lain, manajemen risiko membantu Anda menentukan seberapa besar kerugian yang dapat Anda toleransi.

Jika kekhawatiran tentang investasi Anda sampai mengganggu tidur Anda, ini bisa jadi tanda bahwa strategi investasi yang Anda lakukan perlu ditinjau ulang.

Salah satu pendekatan dalam manajemen risiko adalah hanya menggunakan dana dingin untuk investasi, menghindari penggunaan dana yang berasal dari utang, memastikan Anda bebas dari utang lain, memiliki dana darurat, serta tidak mengganggu alokasi dana untuk kebutuhan pokok.

Penting untuk berhati-hati dalam berinvestasi. Jika Anda masih merasa ragu, jangan ragu untuk bertanya kepada tim kami untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

9. Pengelolaan Risiko Valuta Asing dalam Investasi

Pengelolaan Risiko Valuta Asing dalam Investasi
Foto: Behnam Norouzi/Unsplash

Dalam dunia investasi, terutama yang melibatkan aset atau instrumen keuangan di berbagai negara, Anda akan dihadapkan pada risiko valuta asing.

Risiko ini muncul karena adanya perubahan atau fluktuasi kurs mata uang yang bisa berpengaruh signifikan terhadap nilai investasi Anda. Fluktuasi ini dapat terjadi karena berbagai faktor ekonomi, politik, atau peristiwa global yang tidak terduga.

Mengerti dan memahami cara kerja risiko valuta asing adalah langkah pertama yang penting. Setelah itu, Anda bisa mulai mengelola risiko tersebut dengan cara-cara efektif.

Salah satu strategi yang sering digunakan adalah lindung nilai (hedging), di mana Anda melakukan investasi counter untuk mengurangi potensi kerugian yang disebabkan oleh pergerakan nilai tukar.

Selain itu, diversifikasi investasi ke dalam berbagai mata uang juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mereduksi risiko, memastikan bahwa portofolio Anda tidak terlalu terpapar pada satu mata uang saja.

10. Kolaborasi dengan Penasihat Keuangan Profesional

Sebagai langkah akhir dalam strategi mengelola risiko investasi Anda, sangat disarankan untuk berkolaborasi dengan seorang penasihat keuangan profesional.

Penasihat ini akan membantu Anda tidak hanya dalam memahami dinamika pasar, tetapi juga dalam merancang strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.

Mereka memiliki keahlian untuk memberikan saran yang komprehensif dan up-to-date, yang bisa sangat berharga dalam kondisi pasar yang sering berubah.

Penasihat keuangan yang berpengalaman lebih dari sekadar pemberi saran; mereka adalah mitra strategis yang dapat membantu Anda mencapai tujuan keuangan Anda.

Dengan dukungan mereka, Anda dapat mengambil keputusan investasi yang lebih terinformasi, menghindari risiko yang tidak perlu, dan pada akhirnya, mencapai kestabilan dan pertumbuhan keuangan jangka panjang.

Avatar photo

Alisa A

Alisa A adalah seorang ahli dalam dunia bisnis dan investasi, dengan pengalaman lebih dari satu dekade. Ia memiliki keahlian khusus dalam strategi pasar, analisis keuangan, dan pengembangan bisnis.

Tags

Share:

Related Post